Selasa, 03 Januari 2012

Kehidupan Masa Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin



Kehidupan Masa Demokrasi Liberal
dan Demokrasi Terpimpin

         Masa Demokrasi Liberal ( 17 Agustus 1950-5 Juli 1959)


A. Bidang Politik
Indonesia mencoba untuk menerapkan sistem politik Demokrasi Liberal ala barat yang bentuk konkritnya terdapat kabinet-kabinet al:
  1. Kabinet Natsir ( 6 September 1950-21 Maret 1951)
  2. Kabinet Sukiman ( 27 April 1951-3 April 1952)
  3. Kabinet Wilopo ( 3 April 1952-3 Juni 1953)
  4. Kabinet Ali – Wongso ( PNI-PIR)  ( 31 Juli 1953-12 Agustus 1955)
  5. Kabinet Burhanuddin Harahap ( 12 Agustus 1955- 3 Maret 1956)
  6. Kabinet Ali Satroamidjojo II ( 20 Maret- 4 Maret 1957)
  7. Kabinet Djuanda / Kabinet Karya (9 April 1957 – 5 Juli 1959)

Akibat sistem Liberal
Terjadinya ketidakstabilan politik yang ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :
q   Kabinet sering berganti

q   Separatisme daerah terus bergolak

q   Adanya politik dagang sapi

q   Partai-partai mementingkan dirinya sendiri

q   Kondisi perekonomian nasional semakin buruk

B. Bidang Ekonomi
Menerapkan sistem ekonomi Liberal ( sistem ekonomi ala Barat).
Hal-hal yang membuat pembangunan ekonomi tersendat-sendat saat itu :
v   Situasi keamanan dalam negeri yang tidak menguntungkan akibat terjadinya berbagai pemberontakan

v   Adanya instabilitas politik karena sering bergantinya kabinet

v   Hanya mengandalkan satu jenis ekspor terutama hasil bumi (pertanian dan perkebunan)

v   Belum memiliki pengalaman untuk menata ekonomi ekonomi karena masih baru negaranya dan tidak memiliki tenaga ahli dan dana yang besar



Usaha-usaha yang diambil untuk memperbaiki kondisi ekonomi :
a.            Mengeluarkan kebijakan Gunting Syafruddin ( 20 Maret 1950), yaitu kebijakan untuk memotong semua uang kertas yang bernilai Rp 2,50 ke atas menjadi dua sehingga nilainya tinggal setengah.
         Hasil : Berhasil dikumpulkan uang sebesar Rp 1,6 milyar
b.            Mengubah nilai tukar rupiah  terhadap dollar Amerika Serikat guna merangsang ekspor, yaitu dengan ketentuan :
·   Untuk kepentingan ekspor, nilai rupiah ditukar menjadi Rp 7,60 dari Rp 3,80 untuk setiap dollarnya
·   Untuk kepentingan impor, nilai rupiah ditukar menjadi Rp 11,40 untuk setiap dollarnya
c.            Menggalakkan perdagangan dengan cara memberikan kredit terhadap pengusaha-pengusaha Indonesia selama tiga tahun (1950-1953).
         Hasil :   mengalami kegagalan karena pengusaha pribumi kalah bersaing dari pengusaha asing
         Solusi : Pada masa Kabinet Ali I dikeluarkan Sistem Ali-Baba, yakni kerjasama antara pengusaha Pribumi (Ali) dan nonpribumi (Baba)
          Hasil :  Mengalami kegagalan karena pengusaha nonpribumi lebih berpengalaman dan pengusaha pribumi hanya dijadikan alat untuk mendapatkan kredit
d.            Membentuk badan perencanaan ekonomi (Planning Board) pada masa Kabinet  Ali II yang diketuai Ir. Djuanda.
         Tugas : merencanakan pembangunan jangka panjang
          Hasil :   berhasil merencanakan Pembangunan Lima Tahun (1956-1961). Namun akibat situasi  politik dan keamanan nasional tidak kondusif, rencana pembangunan menjadi tertunda

0 komentar:

Posting Komentar

lakukan yang terbaik

Artikel saya

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Tambah Sesuai Hati kamu