Selasa, 03 Januari 2012

AGRESI MILITER BELANDA I dan II


AGRESI MILITER BELANDA  I
21 JULI 1947
Dalih yang digunakan Belanda guna menyerang RI antara lain :
  • Membentuk pemerintahan federal sementara yang akan berkuasa di seluruh Indonesia sampai RIS terbentuk
  • Membentuk gendarmerie (pasukan keamanan) bersama  yang juga akan masuk ke daerah RI
Belanda mulai menyerang RI tanggal 21 Juli 1947 dengan menyerang beberapa kota besar al : Jakarta, Surabaya, Medan, Padang Palembang, dll.
Reaksi Pihak Indonesia :
Menerapkan sistem pertahanan Linier yaitu dengan mengadakan gerakan defensif (bertahan) secara total

Reaksi dunia Internasional:  mengecam tindakan agresi Belanda dan akhirnya PBB membentuk KTN (Komisi Tiga Negara )yaitu :
n   Amerika Serikat (Dr. Frank Graham)
n   Australia ( Richard Kirby)
n   Belgia ( Paul van Zeeland

AGRESI MILITER BELANDA II
19 Desember 1948
Disebut juga  Aksi Polisionil yaitu aksi yang dilakukan Belanda dengan tujuan menjaga wilayah kekuasaannya. Aksi dimulai dengan menyerang Lapangan udara Maguwo, Yogyakarta. Taktik yang digunakan Belanda dengan mengadakan serangan kilat atau Blitzkrieg.
Hasil : Kota Yogya dapat dikuasi dan para pemimpin RI dapat di tawan ( Soekarno, Hatta, H. Agus Salim).
Reaksi pihak RI :
A. Bidang Militer
Menghadapi serangan Belanda, TNI menerapkan taktik Pertahanan Rakyat Semesta  yaitu Perang gerilya secara total deangan cara menyebarkan kekuatan di seluruh wilayah yang disebut kantong-kantong perlawananan dijabarkan dalam  Perintah Kilat no.1 tgl 12 Juni 1948 dari Jenderal Sudirman yang berisi antara lain :
1.    Kita telah diserang oleh Belanda dengan  menyerang Yogyakarta dan LapanganTerbang  Maguwo
2.    Pemerintah Belanda telah membatalkan  persetujuan gencatan senjata
3.    Semua angkatan perang menjalankan rencana yang telah ditetapkan untuk menghadapi serangan tersebut
Juga dibentuk adanya struktur pemerintahan militer antara lain :
n   Markas Besar Komando Djawa (MBKD) berpusat   di Kepurun, Manisrenggo, Klaten dibawah pimpinan Kolonel AH. Nasution
n   Markas Besar Komando Sumatera (MBKS) berpusat di Medan, Sumatera Utara dipimpin Kolonel Hidayat
Tugas : Melaksanakan pemerintahan militer dan merencanakan perlawanan bersenjata terhadap Belanda

Taktik yang digunakan
o   Wingate yaitu gerakan untuk melakukan penyusupan ke dalam wilayah musuh
o   Wehrkreise ( dari kata wehr “perlawanan” dan kreise“lingkaran” ) artinya membentuk daerah-daerah   perlawanan yang tersebar dibanyak tempat sehingga  kekuatan Belanda terpecah-pecah dalam daerah  perlawanan yang luas
Hasil : Dalam serangan Umum 1 Maret 1949 TNI mampu menguasai kota Yogya selama 6 Jam yang secara taktik militer TNI dapat mengalahkan Belanda dengan menguasai Yogya selama 6 Jam dibawah pimpinan Letkol Soeharto (Komandan Wehrkreise III/Brigade X  Yogyakarta

B. Bidang Politik
Untuk tetap menjaga kelangsungan pemerintahan RI, dibentuklah :
1.    Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) dibentuk 19 Desember 1948 berpusat di Bukittinggi, Sumatera Barat dipimpin Mr. Syafruddin Prawiranegara ( Menteri Kemakmuran )

2.    Jika gagal maka membentuk Pemerintahan Republik Indonesia di India dibawah pimpinan Mr. AA.Maramis (Menteri Keuangan), LN Palar dan dr. Sudarso

0 komentar:

Posting Komentar

lakukan yang terbaik

Artikel saya

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Tambah Sesuai Hati kamu