Senin, 19 Desember 2011

RIWAYAT SINGKAT ADAM MALIK

                         Adam Malik yang dijuluki ''si kancil” ini dilahirkan di Pematang Siantar, Sumatra Utara, 22 Juli 1917 dari pasangan Haji Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Semenjak kecil ia gemar menonton film koboi, membaca, dan fotografi. Setelah lulus HIS, sang ayah menyuruhnya memimpin toko 'Murah', di seberang bioskop Deli. Di sela-sela kesibukan barunya itu, ia banyak membaca berbagai buku yang memperkaya pengetahuan dan wawasannya.




Ketika usianya masih belasan tahun, ia pernah ditahan polisi Dinas Intel Politik di Sipirok 1934 dan dihukum dua bulan penjara karena melanggar larangan berkumpul. Adam Malik pada usia 17 tahun telah menjadi ketua Partindo di Pematang Siantar (1934- 1935) untuk ikut aktif memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong Adam Malik merantau ke Jakarta.
Pada usia 20 tahun, Adam Malik bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armin Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna, memelopori berdirinya kantor berita Antara tahun 1937 berkantor di JI. Pinangsia 38 Jakarta Kota. Dengan modal satu meja tulis tua, satu mesin tulis tua, dan satu mesin roneo tua, mereka menyuplai berita ke berbagai surat kabar nasional. Sebelumnya, ia sudah sering menulis antara lain di koran Pelita Andalas dan Majalah Partindo.
Di zaman Jepang, Adam Malik aktif bergerilya dalam gerakan pemuda memperjuangkan kemerdekaan. Menjelang 17 Agustus 1945, bersama Sukarni, Chaerul Saleh, dan Wikana, Adam Malik pernah melarikan Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk memaksa mereka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Demi mendukung kepemimpinan Soekarno-Hatta, ia menggerakkan rakyat berkumpul di lapangan Ikada, Jakarta. Mewakili kelompok pemuda, Adam Malik sebagai pimpinan Komite Van Aksi, terpilih sebagai Ketua III Komite Nasional Indonesia Pusat (1945-1947) yang bertugas menyiapkan susunan pemerintahan. Selain itu, Adam Malik adalah pendiri dan anggota Partai Rakyat, pendiri Partai Murba, dan anggota parlemen.

Akhir tahun lima puluhan, atas penunjukan Soekarno, Adam Malik masuk ke pemerintahan menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk Uni Soviet dan Polandia. Karena kemampuan diplomasinya, Adam Malik kemudian menjadi ketua Delegasi RI dalam perundingan Indonesia-Belanda, untuk penyerahan Irian Barat di tahun 1962. Selesai perjuangan Irian Barat (Irian Jaya), Adam Malik memegang jabatan Menko Pelaksana Ekonomi Terpimpin (1965). Pada masa semakin menguatnya pengaruh Partai Komunis Indonesia, Adam bersama Roeslan Abdulgani dan Jenderal Nasution dianggap sebagai musuh PKI dan dicap sebagai trio sayap kanan yang kontra-revolusi.
Ketika terjadi pergantian rezim pemerintahan Orde Lama, posisi Adam Malik yang berseberangan dengan kelompok kiri justru malah menguntungkannya. Tahun 1966, Adam disebut-sebut dalam trio baru Soeharto-Sultan-Malik. Pada tahun yang sama, lewat televisi, ia menyatakan keluar dari Partai Murba karena pendirian Partai Murba, yang menentang masuknya modal asing. Empat tahun kemudian, ia bergabung dengan Golkar. Sejak 1966 sampai 1977 ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri II / Menlu ad Interim dan Menlu RI.
Sebagai Menlu dalam pemerintahan Orde Baru, Adam Malik berperanan penting dalam berbagai perundingan dengan negara-negara lain termasuk rescheduling utang Indonesia peninggalan Orde Lama. Bersama Menlu negara-negara ASEAN, Adam Malik memelopori terbentuknya ASEAN tahun 1967. Ia bahkan dipercaya menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-26 di New York. Ia orang Asia kedua yang pernah memimpin sidang lembaga tertinggi badan dunia itu. Tahun 1977, ia terpilih menjadi Ketua DPR/MPR. Kemudian tiga bulan berikutnya, dalam Sidang Umum MPR Maret 1978 terpilih menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-3 menggantikan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang secara tiba-tiba menyatakan tidak bersedia dicalonkan lagi.
Beberapa tahun setelah menjabat wakil presiden, ia merasa kurang dapat berperan banyak. Maklum, ia seorang yang terbiasa lincah dan aktif tiba-tiba hanya berperan sesekali meresmikan proyek dan membuka seminar. Kemudian dalam beberapa kesempatan ia mengungkapkan kegalauan hatinya tentang feodalisme yang dianut pemimpin nasional. Ia menganalogikannya seperti tuan-tuan kebon.
Sebagai seorang diplomat, wartawan bahkan birokrat, ia seing mengatakan ‘semua bisa diatur”. Sebagai diplomat ia memang dikenal selalu mempunyai 1001 jawaban atas segala macam pertanyaan dan permasalahan yang dihadapkan kepadanya. Tapi perkataan ‘semua bisa diatur’ itu juga sekaligus sebagai lontaran kritik bahwa di negara ini ‘semua bisa di atur’ dengan uang.
Setelah mengabdikan diri demi bangsa dan negaranya, H.Adam Malik meninggal di Bandung pada 5 September 1984 karena kanker lever. Kemudian, isteri dan anak-anaknya mengabadikan namanya dengan mendirikan Museum Adam Malik. Pemerintah juga memberikan berbagai tanda kehormatan. Atas jasa-jasa beliau, beliau dianugerahi berbagai macam penghargaan, diantaranya adalah Bintang Mahaputera kl. IV pada tahun 1971, Bintang Adhi Perdana kl.II pada tahun 1973, dan diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1998.




























PERJUANGAN YANG DILAKUKAN ADAM MALIK
-            Mendirikan kantor berita Antara tahun 1937 berkantor di JI. Pinangsia 38 Jakarta Kota bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armin Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna.
-             Adam Malik saat berjabat tangan Menteri Luar Negeri Portugis, Ernesto Melo Antunes seusai pembicaraan diplomatis di Roma 4 November 1975 terabadikan dengan baik melalui pita film kamera hitam putih fotografer Associated Press. Ketika itu kedua negara melakukan perundingan soal integrasi Timor Timur ke dalam wilayah negara Indonesia. Senyum itu penuh kemenangan, kemenangan seorang diplomat memenangkan negaranya.
-          Di zaman Jepang, Adam Malik aktif bergerilya dalam gerakan pemuda memperjuangkan kemerdekaan. Menjelang 17 Agustus 1945, bersama Sukarni, Chaerul Saleh, dan Wikana, Adam Malik pernah melarikan Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk memaksa mereka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Demi mendukung kepemimpinan Soekarno-Hatta, ia menggerakkan rakyat berkumpul di lapangan Ikada, Jakarta. Mewakili kelompok pemuda, Adam Malik sebagai pimpinan Komite Van Aksi, terpilih sebagai Ketua III Komite Nasional Indonesia Pusat (1945-1947) yang bertugas menyiapkan susunan pemerintahan. Selain itu, Adam Malik adalah pendiri dan anggota Partai Rakyat, pendiri Partai Murba, dan anggota parlemen.









NILAI KEPAHLAWANAN ADAM MALIK
1.    Adam Malik adalah pahlawan yang berharga bagi Bangsa Indonesia dan Tidak itu juga berkat keberaniannya menjadikan Indonesia merdeka .
2.      Kercedasan beliau sangat penting bagi bangsa Indonesia . Dengan adanya wartawan seperti Bapak Adam Malik menjadikan Indonesia dapat dikenal oleh bangsa luar . Tidak tu saja alat seperti berita yang didirikan beliau seperti   kantor berita Antara tahun 1937 berkantor di JI. Pinangsia 38 Jakarta Kota bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armin Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna dapat megakat perkembangan Negara atau bangsa Indonesia walaupun belum merdeka dengan itu Indonesia dapat merdeka sampai sekarang dan tidak dijajah lagi dari bangsa lain .
3.      Berkat  keberanian beliau Di zaman Jepang aktif bergerilya dalam gerakan pemuda memperjuangkan kemerdekaan. Menjelang 17 Agustus 1945, bersama Sukarni, Chaerul Saleh, dan Wikana, Adam Malik pernah melarikan Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk memaksa mereka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
4.      Beliau dapat dipercaya menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-26 di New York. Ia orang Asia kedua yang pernah memimpin sidang lembaga tertinggi badan dunia itu











KESIMPULAN
Adam Malik adalah seorang yang pemberani, cerdas dan pantang menyerah berkat jasa – jasanya beliau . Dengan adanya beliau indonesia dapat terkenal kemanca negara dengan andanya kantor majalah yang dibangun beliau bersama teman seperti Sukarni, Chaerul Saleh, dan Wikan.
Tidak dalam Media saja beliau pernah melarikan Sukarno Hatta ke Rengasdengklok untuk memaksa mereka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dengan itu Indonesia dapat merdeka sampai sekarang . walaupun sereg terjadi pertentangan antara golongan tua dan golongan muda dalam pendat kalau golongongan tuan minta nanti atau  menunggu dari keputusan dari pihak jepang yang telah memberikan janji terhadap kemerdekaan Indonesia sedangkan golongan muda minta secepatnya kemerdekaan dilaksanakan dikarenakan Jepang lagi dalam kehancuran melawan piak dari amerika . Dengan perbedaan pendapat akhirnya tanpa pandang bulu Adam Malik dan teman – teman yang lain memaksa untuk memproklamasikan kemerdekaan ndonesia.
Setelah merdeka beliau mulai membantu Negara kita dalam masalah irian barat , adam malik   pun orang yang berjuang dalam poklamasi kemerdekaan. Dan Adam Malik pernah juga diangkat sebagai Wakil Presiden.
Dan semoga kita generasi yang baru bisa memjandikan Negara yang maju dan tidak itu jug semoga Negara kita tidak terpuruk dalam kemunduran tapi bisa berjuang lagi walaupun udah merdeka.










DAFTAR PUSTAKA




















TUGAS SEJARAH
BIOGRAFI ADAM MALIK
GURU PENDAMPING : BAPAK DANANG DWI A. S.Pd
 













Disusun Oleh :
Nama : Ahmad Chidir
Kelas : XII S2 (4)

SMA ISLAM SULTAN AGUNG 2
KALINYAMATAN JEPARA

0 komentar:

Posting Komentar

lakukan yang terbaik

Artikel saya

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Tambah Sesuai Hati kamu