Minggu, 01 Januari 2012

Pemberian Kisi-Kisi UN Dipercepat

Pemberian Kisi-Kisi UN Dipercepat




JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mempercepat pemberian kisi-kisi Ujian Nasional (UN) 2012. Langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan akseptabilitas sehingga meminimalisasi ketakutan siswa dan guru.

"Kisi-kisi soal akan diberikan pada minggu-minggu ini, akhir tahun 2011 ini. Hal itu dilakukan untuk membantu sekolah dan para siswa lebih siap menghadapi UN tahun depan," kata anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Teuku Rizal Ramli, kemarin.

Menurutnya, peningkatan akseptabilitas UN diperlukan untuk meminimalisasi ketakutan para siswa dan guru saat akan menghadapi UN. Cara yang ditempuh adalah dengan melakukan dialog secara lebih intensif dan memberikan kisi-kisi UN secepatnya.

Pemberian kisi-kisi UN juga bertujuan agar memudahkan pusat memberikan arahan kepada Dinas Pendidikan Daerah dan guru-guru di sekolah agar pembuatan soal-soal ujian di sekolah merujuk dan disesuaikan dengan kisi-kisi UN yang diberikan.

Dikatakannya, UN bukanlah satu-satunya penentu kelulusan, meski proporsi penilaiannya membuat nilai UN mendominasi kelulusan, yaitu 60 persen nilai UN dan 40 persen nilai sekolah. "Saya harap, UN 2012 bisa lebih santai dan diterima. Secara politik, proporsi 60-40 itu sudah diterima dan baru akan dievaluasi apakah tetap digunakan atau akan diubah setelah dua tahun digunakan, yaitu pada 2013," tuturnya.

UN kemungkinan akan digelar pada 16-19 April 2012. Sementara, UN susulan akan dilaksanakan pada 23-16 April 2012. Sedangkan, untuk  SMP/MTs dan SMPLB, UN akan dilaksanakan pada 23-26 April 2012 dan UN susulan berlangsung pada 30 April-4 Mei 2012.

Adapun, untuk jenjang SD/MI/SDLB UN akan digelar pada 7-9 Mei 2012 dan UN susulan akan dilaksanakan pada 14-16 Mei 2012. Pengumuman hasil UN tingkat SMA/MA dan SMK akan diumumkan pada 24 Mei 2012. Tingkat SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB pada 2 Juni 2012, sedangkan untuk pengumuman kelulusan UN tingkat SD menjadi kewenangan setiap provinsi. 

Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tahun depan akan menghabiskan dana sekitar Rp 500 miliar. Seperti tahun-tahun sebelumnya, UN untuk siswa SD/MI, SMP/MTs, dan SMK/SMA/MA gratis dan dibiayai negara.

Sebelumnya, anggota BSNP Prof Dr Djaali menilai, UN untuk tingkat SD, SMP, SMA dan sekolah sederajat lainnya masih. "Ujian nasional masih kita butuhkan sebagai salah satu cara memetakan mutu program atau satuan pendidikan," kata Djaali, di Gorontalo, pekan lalu.

Selain itu, kata dia, UN juga bisa dipergunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik. "Saat ini kita sedang mengusahakan agar hasil UN bisa dijadikan salah satu pertimbangan bagi perguruan tinggi menerima mahasiswa baru," ujarnya.

Dengan adanya UN, menurut dia, BSNP dan pemerintah bisa mengetahui mutu dan kualitas satuan lembaga pendidikan sehingga dapat dijadikan dasar pembinaan. Pembinaan dan pemberian bantuan bagi sekolah-sekolah juga menggunakan data hasil UN.

Meski demikian, Djaali menyadari, UN akan tetap menimbulkan kontroversi dalam masyarakat. "Itu bukti masyarakat kita masih peduli dengan pendidikan, kalau tidak peduli mereka akan tak acuh

0 komentar:

Posting Komentar

lakukan yang terbaik

Artikel saya

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Tambah Sesuai Hati kamu